Halo semua, dalam artikel jurnal kali ini kita akan membahas tentang pengertian mad jaiz munfasil. Mad jaiz munfasil merupakan salah satu cara membaca Al-Quran yang seringkali membuat para pembaca dan pelajar Al-Quran merasa bingung. Padahal, jika kita memahami pengertian dan aturan-aturan bacaannya, mad jaiz munfasil dapat dengan mudah diaplikasikan dalam membaca Al-Quran. Artikel ini akan membahas pengertian mad jaiz munfasil secara komprehensif agar kita dapat memahami cara membacanya dengan benar. Mari kita mulai!
Pendahuluan
Mad adalah salah satu aturan-aturan bacaan Al-Quran yang harus diperhatikan oleh pelajar Al-Quran. Mad merupakan panjang atau pendeknya bacaan suatu huruf dalam Al-Quran. Ada beberapa macam mad, salah satunya adalah mad jaiz munfasil. Mad jaiz munfasil adalah mad yang terdapat pada huruf ba, ta, tha, dan jim pada posisi mad wajib atau mad lazim. Mad ini dinamakan jaiz karena diterima dan munfasil karena tidak berhubungan dengan mad sebelumnya.
Pada artikel ini, kita akan membahas pengertian dan cara membaca mad jaiz munfasil dengan tepat. Kita juga akan membahas contoh-contoh penggunaannya agar lebih mudah dipahami. Mari kita pelajari lebih lanjut!
Pengertian Mad Jaiz Munfasil
Mad jaiz munfasil terdiri dari dua jenis, yaitu:
Jenis Mad Jaiz Munfasil | Keterangan |
---|---|
Mad Jaiz Munfasil Mutamathil | Mad jaiz munfasil pada huruf ba dan ta yang memiliki kesamaan. |
Mad Jaiz Munfasil Muttashil | Mad jaiz munfasil pada huruf tha dan jim yang memiliki kesamaan. |
Sekarang, mari kita bahas pengertian dari kedua jenis mad jaiz munfasil tersebut.
Mad Jaiz Munfasil Mutamathil
Mad jaiz munfasil mutamathil terdapat pada dua huruf, yaitu ba dan ta. Mad jaiz ini disebut mutamathil karena mempunyai kesamaan dalam cara membacanya. Mad jaiz ini hanya ditemukan pada posisi mad wajib, yaitu setelah huruf yang dipanjangkan di tengah bacaan dan memiliki dua harokat fathah.
Cara membaca mad jaiz munfasil mutamathil adalah harus dibaca dengan panjang, namun tidak sampai 4 harokat. Jika membacanya terlalu panjang, maka akan menjadi salah bacaan atau bacaan yang berlebihan. Misalnya, pada kata “baqarah” pada surah Al-Baqarah:
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَّا يُبْصِرُونَ
Pada kata “baqarah”, huruf ba harus dibaca dengan panjang karena berada pada posisi mad wajib dan terdapat dua harokat fathah pada huruf sebelumnya. Huruf ba harus dibaca sekitar satu detik atau setara dengan 4 harokat. Jangan dibaca terlalu panjang atau terlalu pendek.
Mad Jaiz Munfasil Muttashil
Mad jaiz munfasil muttashil terdapat pada dua huruf, yaitu tha dan jim. Mad jaiz ini disebut muttashil karena mempunyai kesamaan dalam cara membacanya. Mad jaiz ini hanya ditemukan pada posisi mad lazim, yaitu setelah huruf yang dipanjangkan di akhir bacaan dan memiliki satu harokat fathah.
Cara membaca mad jaiz munfasil muttashil adalah harus dibaca dengan panjang sekitar 2 harokat saja. Jangan dibaca terlalu panjang atau terlalu pendek. Misalnya, pada kata “yaja’alu” pada surah Al-Furqan:
يَجْعَلُ لَكُم مِّن نُّورٍ تَمْشُونَ بِهِ وَيَجْعَلُ لَكُمْ قُلُوبًا
Pada kata “yaja’alu”, huruf jim harus dibaca dengan panjang sekitar 2 harokat saja karena berada pada posisi mad lazim dan terdapat satu harokat fathah pada huruf sebelumnya.
Contoh Mad Jaiz Munfasil
Berikut ini adalah contoh-contoh penggunaan mad jaiz munfasil dalam bacaan Al-Quran:
Contoh Mad Jaiz Munfasil Mutamathil
1. Surah Al-Kahf ayat 1:
الْحَمْدُ لِلَّـهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُ عِوَجًا
Pada kata “yaj’al”, huruf ba harus dibaca dengan panjang karena terdapat dua harokat fathah pada huruf sebelumnya.
2. Surah Al-Mujadilah ayat 2:
لَّا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
Pada kata “ya’malun”, huruf ba harus dibaca dengan panjang karena terdapat dua harokat fathah pada huruf sebelumnya.
Contoh Mad Jaiz Munfasil Muttashil
1. Surah Al-Furqan ayat 46:
وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا لَوْلَا أُنزِلَ عَلَيْنَا الْمَلَائِكَةُ أَوْ نَرَىٰ رَبَّنَا
Pada kata “yakhruju”, huruf jim harus dibaca dengan panjang sekitar 2 harokat saja karena berada pada posisi mad lazim dan terdapat satu harokat fathah pada huruf sebelumnya.
2. Surah Al-Infithar ayat 6:
يَا أَيُّهَا الْإِنسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ
Pada kata “yarudduka”, huruf tha harus dibaca dengan panjang sekitar 2 harokat saja karena berada pada posisi mad lazim dan terdapat satu harokat fathah pada huruf sebelumnya.
FAQ
1. Apa itu mad jaiz munfasil?
Mad jaiz munfasil merupakan salah satu cara membaca Al-Quran yang terdapat pada huruf ba, ta, tha, dan jim pada posisi mad wajib atau mad lazim. Mad ini dinamakan jaiz karena diterima dan munfasil karena tidak berhubungan dengan mad sebelumnya.
2. Apa saja jenis-jenis mad jaiz munfasil?
Mad jaiz munfasil terdiri dari dua jenis, yaitu mad jaiz munfasil mutamathil dan mad jaiz munfasil muttashil.
3. Bagaimana cara membaca mad jaiz munfasil mutamathil?
Cara membaca mad jaiz munfasil mutamathil adalah harus dibaca dengan panjang, namun tidak sampai 4 harokat. Jika membacanya terlalu panjang, maka akan menjadi salah bacaan atau bacaan yang berlebihan.
4. Bagaimana cara membaca mad jaiz munfasil muttashil?
Cara membaca mad jaiz munfasil muttashil adalah harus dibaca dengan panjang sekitar 2 harokat saja. Jangan dibaca terlalu panjang atau terlalu pendek.
5. Apa saja contoh-contoh penggunaan mad jaiz munfasil dalam bacaan Al-Quran?
Beberapa contoh penggunaan mad jaiz munfasil dalam bacaan Al-Quran antara lain pada kata “baqarah” pada surah Al-Baqarah, “yaja’alu” pada surah Al-Furqan, “yaj’al” pada surah Al-Kahf, “ya’malun” pada surah Al-Mujadilah, “yakhruju” pada surah Al-Infithar, dan masih banyak lagi.